Akademik: Karya Ilmiah Guru
PEMANFAATAN VIDEO PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
DI KELAS XII MAN 2 KOTA JAMBI TP 2020/2021
Vinda Nur Rahmawati, S.Pd
Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota jambi
Abstrak
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada peserta didik kelas XII di MAN 2 Kota Jambi, terlihat bahwa motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran konvensional (ceramah) masih kurang. Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh informasi mengenai pemanfaatan video Pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas XII di MAN 2 Kota Jambi TP 2020/2021 yang meliputi ; respon yang timbul dari pemanfaatan video Pembelajaran pada peserta didik, karakteristik video pembelajaran yang digunakan di MAN 2 Kota Jambi dan bagaimana hubungan hasil belajar peserta didik kelas XII dengan pemanfaatan video pembelajaran.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif yaitu menguji hipotesis dengan mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis. Data didapatkan dari kajian penulis dalam menganalisis temuan-temuan di lapangan. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara (1) Angket, (2) Observasi, (3) Wawancara. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif oleh penulis dan didukung oleh pendapat para ahli dan teori yang relevan sehingga mendapatkan suatu kesimpulan penelitian.
Dari hasil analisis penulis mendapatkan bahwa ; pertama pemanfaatan video pembelajaran di MAN 2 Kota Jambi memberikan efek positif kepada peserta didik seperti ; peserta didik lebih konsentrasi dan fokus terhadap materi yang diberikan; peserta didik lebih tertarik dan berminat untuk belajar karena video pembelajaran dapat membantu mereka dalam memahami materi-materi yang bersifat abstrak. Kedua karakteristik video yang digunakan di MAN 2 Kota Jambi sudah memenuhi kriteria video pembelajaran dan ketiga pemanfaatan video Pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik yang berdampak kepada penilaian hasil belajar mereka.
Kata Kunci : Video Pembelajaran , Motivasi belajar
LATAR BELAKANG MASALAH
Memasuki abad Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat dirasakan kebutuhan dan pentingnya penggunaan Information and Communication Technologi (ICT) dalam pembelajaran. Melalui pemanfaatan TIK dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap penyeberluasan informasi dari berbagai penjuru dunia.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya revolusi dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang pendidikan. Ashby dalam Rusman, dkk (2012: 6-7) menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusi yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru baik itu padepokan, paguron, pesantren, dan sekolah. Revolusi kedua terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring di temukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak, seperti buku, modul dan lain-lain. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik dalam kegiatan pembelajaran, seperti radio, televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima, yaitu pengemasan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran, khususnya teknologi komputer dan internet untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan hasil integrasi dari beberapa komponen yang memiliki fungsi tersendiri dengan maksud agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Komponen-komponen tersebut meliputi tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, media pembelajaran, strategi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran (Rusman, dkk, 2012: 41).
Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah tujuan. Tujuan dari pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan hal di atas dapat kita lihat bahwa tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai untuk kehidupan. Tujuan pendidikan ini memiliki dua fungsi yaitu memberi arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan akan dapat dicapai melalui proses pendidikan. Proses pendidikan dilakukan secara berkesinambungan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan seterusnya. Setelah menempuh proses pendidikan diharapkan seseorang tidak hanya pintar secara intelektual saja, namun juga memiliki kecersadasan spiritual dan mental.
Siswa tidak lagi menjadi obyek pendidikan, tetapi dituntut menjadi subyek dengan ikut aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi dalam pembelajaran. Standar kurikulum 2013 yang menekankan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran menuntut guru untuk melaksanakan pembelajaran yang berbasis teknologi.
Guru juga dituntut untuk tidak hanya memiliki kompetensi profesional, namun juga harus memiliki kompetensi pedagogik, sosial, dan kepribadian. Kompetensi pedagogik guru perlu untuk diketahui karena kompetensi tersebut berkaitan dengan pengembangan kurikulum serta proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Dalam pencapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013, peran TIK menjadi sangat penting bagi guru dan peserta didik dalam mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi dalam rangka untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran.
Untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang lebih baik diperlukan berbagai cara, baik dalam kenyamanan ruang belajar, pemenuhan sarana prasarana pembelajaran, keahlian guru dalam menciptakan media pembelajaran yang dapat menunjang hasil belajar siswa yang lebih baik,
Oleh karena itu guru dituntut agar dapat menciptakan pembelajaran lebih inovatif yang dapat mendorong semangat siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik. maka dalam proses belajar mengajar guru dapat menggunakan pemanfaatan video pembelajaran.
Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan pada peserta didik kelas XII di MAN 2 Kota Jambi, terlihat bahwa minat belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran konvensional (ceramah) masih kurang. Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh informasi mengenai pemanfaatan video Pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar peserta didik kelas XII di MAN 2 Kota Jambi yang meliputi ; respon yang timbul dari pemanfaatan video Pembelajaran pada peserta didik, karakteristik video pembelajaran yang digunakan di MAN 2 Kota Jambi dan bagaimana hubungan hasil belajar peserta didik kelas XII dengan pemanfaatan video pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan sebuah media pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar siswa baik di kelas maupun di luar kelas, sehingga siswa tidak kesulitan lagi memahami materi pelajaran dan partisipasi siswa dalam pembelajaran menjadi lebih aktif, dengan adanya media pembelajaran siswa juga dapat belajar secara mandiri dengan menggunakan pemanfaatan video pembelajaran. Dari latar belakang permasalahan yang ada dapat digunakan suatu produk yang dapat memberikan pemahaman kepada siswa mengenai materi pembelajaran dan dapat memaksimalkan hasil belajar siswa, yakni dengan cara menggunakan video pembelajaran.
Manfaat media video menurut Aqib (2013:51) antara lain : 1) pembelajaran lebih jelas dan menarik ;2) proses belajar lebih interaksi; 3) efisiensi waktu dan tenaga; 4) meningkatkan kualitas hasil belajar; 5) belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja; 6) menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan artikel ini adalah pemanfaatan video pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar peserta didik kelas XII di MAN 2 Kota Jambi.
A. Jenis-jenis Media Pelajaran
Media pembelajaran sangat beraneka ragam tetapi pada dasarnya diklasifikasikan kedalam beberapa hal yaitu :
Menurut jenisnya media dibagi menjadi :
Menurut daya liputnya, media dibagi menjadi :
Menurut bahan dan pembuatannya, media dibagi kedalam :
Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak
B. Pengertian Video Pembelajaran
Dengan berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan media pendidikan, khususnya media video sudah merupakan tuntutan yang mendesak. Hal ini disebabkan sifat pembelajaran yang kompleks. terdapat berbagai tujuan belajar yang sulit dicapai hanya dengan mengandalkan penjelasan guru. Oleh karena itu, agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal diperlukan adanya pemanfaatan media, salah satunya media video.
Video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara yang membentuk suatu kesatuan yang dirangkai menjadi alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau disk (Arsyad, 2004:36 dalam Rusman dkk 2011:218).Video merupakan media audio visual yang menampilkan gerak (Sadiman, 2008:74).
Menurut Heinich, Molenda, Russel 1993:188 dalam Rusman dkk 2011:218) video dapat diartikan sebagai berikut:
The primary meaning of video is the display of pictures on a television type screen (the latin word video literally means “I see” Any media format that employs a chatode-ray screen to present the picture portion of the massege can be reffered to as video.
Apabila diterjemahkan dapat diartikan sebagai tampilan dari berbagai gambar dalam sebuah televisi atau sejenis layar. Dalam bahasa latin video diartikan sebagai “Saya lihat (I see)”. Setiap format media yang menggunakan sinar katoda untuk menampilkan bagian gambar dari sebuah pesan dapat dikategorikan sebagai video.
Video pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan dalam pengembangnnya mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran sehingga program tersebut memungkinkan peserta didik mencermati materi pelajaran secara lebih mudah dan menarik. Secara fisik video pembelajaran merupakan program pembelajaran yang dikemas dalam kaset video dan disajikan dengan menggunakan peralatan VTR atau VCD player serta TV monitor.
Video pembelajaran adalah suatu media untuk mentransfer pengetahuan dan dapat digunakan sebagai bagian dari proses belajar. Lebih interaktif dan lebih spesifikasi dari sebuah buku atau kuliah, tutorial berusaha untuk mengajar dengan contoh dan memberikan informasi untuk menyelesaikan tugas tertentu.
C. Motivasi Dalam Belajar
1. Pengertian Motivasi
Menurut Obbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008), motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Sesuatu yang dijadikan motivasi merupakan suatu keputusan yang telah ditetapkan individu sebagai suatu kebutuhan/tujuan yang nyata ingin dicapai. Kebutuhan inilah yang akan menimbulkan dorongan atau motif untuk melakukan tindakan tertentu, di mana diyakini bahwa jika perbuatan itu telah dilakukan, maka tercapailah keadaan keseimbangan dan timbullah perasaan puas dalam diri individu.
2. Peranan dan Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi sangat berperan dalam belajar. Motivasi menjadi pendorong peserta didik untuk tekun dalam proses belajar.Peserta didik yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas akan tekun dan berhasil dalam belajarnya. Hal tersebut dimungkinkan dengan adanya ketiga fungsi motivasi sebagai berikut:
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dengan melakukan observasi dan menyebarkan angket motivasi kepada peserta didik MAN 2 kelas XII sebagai sampel, bentuk bentuk motivasi yang timbul akibat dari penggunaan Video Pembelajaran dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Rasa Ingin Tahu Peserta didik Lebih Dalam Tentang Materi Pelajaran
Proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan Video Pembelajaran dikelas memberikan efek positif bagi peserta didik. Disaat proses pembelajaran di kelas penulis mengamati aktivitas peserta didik sewaktu menyaksikan tayangan video pembelajaran, mereka tertarik dan serius mengikuti materi yang ada di tayangan video tersebut. Hal ini diperkuat dengan jawaban atas pernyataan peserta didik melalui penyebaran angket yang hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel 1 : Penggunaan Video Pembelajaran Dalam Pembelajaran Membuat Saya Terpicu Rasa Ingin Tahu Lebih Jauh
Pernyataan |
Responden |
Sangat Setuju |
201 |
Setuju |
140 |
Ragu ragu |
20 |
Tidak Setuju |
5 |
Sangat Tidak Setuju |
0 |
Jumlah |
366 |
b. Kosentrasi Peserta didik Terfokus Pada Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang disusun dengan baik dan disampaikan melalui Video Pembelajaran membuat peserta didik terkonsentasi terhadap tayangan tersebut. Ini dibuktikan dengan jawaban atas pernyataan peserta didik sebagai berikut :
Tabel 2: Cara Penyampaian Informasi Pada Setiap Adegan Membuat Saya Tetap Kosentrasi Sampai Akhir Tayangan
Pernyataan |
Responden |
Sangat Setuju |
125 |
Setuju |
207 |
Ragu ragu |
27 |
Tidak Setuju |
7 |
Sangat Tidak Setuju |
0 |
Jumlah |
366 |
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa peserta didik berkosentrasi dalam belajar dengan menyimak setiap adegan yang ditayangkan
c. Video Pembelajaran dapat membantu para peserta didik dalam memahami hal-hal atau konsep yang abstrak.
Dalam menyampaikan suatu konsep materi pembelajaran kadang mendapat kendala, dimana peserta didik sulit memahami suatu materi karena sifat dari materi tersebut terlalu abstrak. Dengan bantuan Video Pembelajaran, hal-hal demikian bisa diatasi karena video bisa mengilustrasikan sesuatu yang abstrak sekalipun. Hal ini membuat peserta didik menyenangi model pembelajaran yang menggunakan Video Pembelajaran, sesuai dengan pernyataan peserta didik dalam table berikut ini :
Tabel 3: Saya Sangat Senang Pada Pembelajaran Yang Cara Menyampaikannya Melalui Video Karena Bisa Mengambarkan Sesuatu Yang Abstrak
Pernyataan |
Responden |
Sangat Setuju |
184 |
Setuju |
150 |
Ragu ragu |
19 |
Tidak Setuju |
12 |
Sangat Tidak Setuju |
1 |
Jumlah |
366 |
Berdasarkan analisa tabel di atas, dapat diinterpretasikan bahwa peserta didik sangat menyenangi model pembelajaran yang memanfaatkan Video Pembelajaran, karena peserta didik mudah memahami materi-materi pelajaran yang bersifat abstrak
Dari data tersebut, terlihat bahwa motivasi yang timbul akibat dari pemanfaatan media video pembelajaran sangat positif. Rasa ingin tahu lebih dalam terhadap materi meningkat, peserta didik menjadi bersemangat dan berkosentrasi terhadap pelajaran dan menyukai model pembelajaran yang menggunakan Video Pembelajaran. Pemanfaatan Video Pembelajaran dapat merubah sikap peserta didik yang suka ngobrol menjadi lebih memperhatikan dan terfokus pada tayangan video pembelajaran, yang kurang perhatian menjadi lebih bersemangat, dan kurang konsentrasi menjadi lebih tertarik untuk mengikuti alur adegan video pembelajaran yang ditayangkan. Dengan perkataan lain, data yang diperoleh dari observasi dan angket ini paling tidak dapat dijadikan sebagai gambaran keterkaitan antara penggunaan Video Pembelajaran dengan motivasi belajar peserta didik.
2. Gambaran Hasil Belajar Peserta didik kaitannya dengan motivasi yang timbul dari pemanfaatan Video Pembelajaran
Berdasarkan dokumentasi dan observasi di MAN 2, penulis mengambil 2 sampel bidang studi untuk melihat gambaran nilai hasil belajar anak kelas XII, yaitu materi Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang menggunakan Video Pembelajaran dan materi Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang tidak menggunakan Video Pembelajaran lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4 : Perolehan Nilai Hasil Belajar Peserta didik kelas XII Materi TIK Yang Menggunakan Video Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran dengan KKM 75
Hasil |
Nilai |
Nilai Tertinggi |
89 |
Nilai terendah |
72 |
Rata-rata nilai |
78,6 |
Persentase Ketuntasan Belajar |
98% |
Tabel 5 : Perolehan Nilai Hasil Belajar Peserta didik kelas XII Materi TIK Yang Tidak Menggunakan Video Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran dengan KKM 75
Hasil |
Nilai |
Nilai Tertinggi |
81 |
Nilai terendah |
62 |
Rata-rata nilai |
67,3 |
Persentase Ketuntasan Belajar |
90% |
Dari data tabel 4 diatas menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar peserta didik mencapai angka 78.6, Nilai tertinggi 89, Nilai terendah 72 dan Presentase Ketuntasan Belajar Klasikal 98% dibandingkan data pada tabel 5 yang presentasi ketuntasan belajarnya 90%, ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif pemanfaatan Video Pembelajaran dalam pembelajaran TIK terhadap hasil nilai belajar peserta didik.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Penelitian ini telah membuktikan bahwa pemanfaatan Video Pembelajaran dapat meningkatkan Motivasi peserta didik kelas XII MAN 2 TP 2020/2021. Peningkatan Motivasi peserta didik terbukti dengan timbulnya beberapa motivasi yang positif. Bentuk motivasi yang timbul akibat dari pemanfaatan Video Pembelajaran diantaranya ;
Video Pembelajaran dalam proses pembelajaran akan lebih memotivasi peserta didik dalam belajar, tidak lekas jenuh dan bosan. Video Pembelajaran bukan hanya menjadikan peserta didik tertarik akan materi pelajaran yang disajikan guru, namun Video Pembelajaran menjadi media pembelajaran yang mampu menyederhanakan kompleksitas materi yang abstrak. Hal tersebut menjadikan setiap materi pembelajaran akan mudah dimengerti, lebih mudah dipahami dan setiap peserta didik akan memiliki konsep yang sama terhadap suatu materi yang diajarkan. Selebihnya penggunaan Video Pembelajaran menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna sejalan dengan pendekatan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
KESIMPULAN
Dalam proses pembelajaran ada unsur penting yaitu penerapan media. Pemilihan media video memberikan manfaat yang besar dalam penyampaian pesan dalam pembelajaran. Media video merupakan media pembelajaran yang paling tepat dan akurat dalam menyampaikan pesan dan akan sangat membantu pemahaman peserta didik. Dengan adanya media video, peserta didik akan lebih paham dengan materi yang disampaikan pendidik melalui tayangan sebuah film yang diputarkan. Unsur-unsur yang terdapat dalam media video seperti suara, teks, animasi, dan grafik. Dengan adanya media video peserta mampu mencapai kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, psikomotorik dan meningkatkan kemampuan interpersonal.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil, yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
Arief Sadiman, dkk, 1986, Media Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat. Hal.222-232
Age S. Muchyidin, 2005. Jurnal “Pengembangan Sumber Belajar dan Upaya- upaya Peningkatan Motivasi belajar Peserta didik. Jur. Kurtek. UPI Bandung.
Alisuf Sabri, 1996. Psikologi Pendidikan, Pedoman Ilmu Jaya Cet. II : Jakarta
Rahmat Yusuf, 2008. Jurnal „Pengembangan Pendekatan dan Media Pembelajaran di SMK : Alternatif Solusi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kejuruan. Jurusan Kurtek. UPI Bandung
Rusman,Dr.M.Pd. 2009. Manajemen Kurikulum. Rajawai Pers. Jakarta
Sadiman. A, 1995. Media Pendidikan. PT. Raja Grasindo Persada. Jakarta
Setijadi, 1986. Definisi Teknologi Pendidikan, Edisi I, Cetakan I, CV Rajawali, Jakarta.
Susilana Rudi,Drs,M.Si. Riyana Cepi,M.pd, 2008, Komputer Pembelajaran, Wacana Prima, Bandung
Sudarwan Danim, 1995, Media Komunikasi Pendidikan, Edisi I, Cetakan I, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Wena, weda, 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. PT. Bumi Aksara. Jakarta
Yayah Pujasari, 2006. Jurnal “Pemahaman Tentang Motivasi Berprestasi dan Implikasinya Terhhadap Prestasi Belajar
Yuyus Suherman dan Euis Heryati.2008. Jurnal “Kontribusi Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Cerita Pada Peserta didik Attention Defict Hyperactivity Disorder (ADHD). Jurusan Kurtek UPI Bandung
Karya Tulis Leni Marlina, S.Kom dalam bentuk Buku: